KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Menganalisis perkembangan
sains di Asia”. Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Fisika.
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan
rasa terima kasih yang tak terhingga terutama kepada :
1.
Ibu Wari Prastiti yang telah membimbing kami.
2.
Bapak dan Ibu kami, yang selalu mendoakan kami.
3.
Rekan-rekan kami, yang telah memberi semangat kepada kami.
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
makalah ini, oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama
bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Tigo Jangko, 4 juni 2014
Penyusun, Kelompok
…………………………
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Sejak pertama kali manusia berada di muka bumi, mereka telah
dihadapkan pada masalah dan bermaksud untuk memecahkannya, namun dalam
menghadapi masalahnya, manusia memberikan reaksi yang berbeda – beda sesuai
dengan cara dan kemampuan berpikir mereka.
Cara dan kemampuan berpikir
manusia selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan
ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh manusia, semakin lama semakin mendalam
dan luas. Mulai dari zaman purba hingga zaman kontemporer atau zaman sekarang.
Perkembangan ilmu di tiap – tiap wilayah atau benua yang dihuni manusia berbeda
– beda, sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari manusia itu
sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian panjang sejarah
peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya selalu berusaha
melangkah maju.
Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin
cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa
dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir
dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah
ditemukan orang di Cina.
1.2. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
perkembangan ilmu pada Zaman china ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman India ?
3.Bagaimana
perkembangan ilmu pada Zaman Jepang?
1.3.
Tujuan
Dengan penulisan makalah ini juga mempunyai maksud dan tujuan agar
para guru-guru, khususnya guru fisika dapat mengetahui berbagai sejarah dan perkembangan ilmu fisika.Demikian juga
ketika guru menetapkan prestasi ideal siswanya. Dimana mutu pendidikan juga
dipengaruhi oleh guru.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
India
Meskipun
India hanya menerima sekitar tiga juta pengunjung asing setiap tahun,
pariwisata tetap penting tapi masih sumber pendapatan nasional yang belum
berkembang. Pariwisata menyumbangkan 5,3 persen dari PDB India. Partner
perdagangan utama India termasuk Amerika Serikat, Jepang, Republik Rakyat Cina dan Uni Emirat Arab.
2.1.1.
Sejarah di India
Peradaban Lembah Sungai Indus,
2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang
hidup sepanjang Sungai Indus
dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut
sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus,
karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM.
Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang
dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir. Sebuah peradaban
tinggi bernama Harappa pernah berada di India pada ribuan tahun yang lalu
dengan lay-out kota yang sangat canggih.
Asal
mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota
peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai
India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan
kota Harappa dipropinsi Punjabi.
2.1.2
Peradaban di India
Daerah India merupakan salah satu
tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia.Daerah India
merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua.
Disebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah
India dengandaerah lainnya di Asia.Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush
terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar inilah yangdilalui oleh masyarakat India
untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Ditengah-tengah
daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India
menjadidua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India
bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra.
Daerah itu merupakan daerah yang subursehingga sangat padat penduduknya. Di
daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia,yaitu peradaban Lembah
Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.
Sungai Gangga juga dianggap
keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, ³air
Sungai Gangga´ dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
2.1.3
Sejarah Perkembangan Sains di India
Sejarah
ilmu di india bias dibedakan ke dalam dua babak, yakni sebelum dan sesudah
adanya pengaruh peradaban Yunani. Peradaban di Lembah Indus (sekarang Pakistan)
sudah berkembang kira-kira sejak 3000 SM. Pada 200 SM, ketika Yunani bias
dibilang belum beradab sama sekali, kebudayaan ini sudah punah.
Kitab
suci seperti Vega, Bhagavad Gita,
serta Upanishad merupakan adikarya
dari masa ini. Meskipun hanya sedikit peninggalannya, ada tanda-tanda mereka
telah memakai system bilangan decimal. Mereka juga sudah mengenal prinsip yang
serupa dengan “dalil Phytagoras” untuk menghitung sisi panjang segitiga
siku-siku, jauh sebelum Phytagoras menemukannya. Kaidah ini perlu untuk
menentukan ukuran altar.
Di
dalam Veda tidak ada tanda-tanda bahwa mereka telah mengenal planet. Seandainya
mencurahkan sedikit saja perhatian terhadap langit malam, mereka akan melihat
bahwa setiap malam posisi planet bergeser terhadap bintang-bintang. Barangkali
hal ini adalah dampak kepercayaan Hindu bahwa segala sesuatu yang tampak hanya
maya belaka. Manusia menganggap planet-planet itu ada karena tidak tahu bahwa
semua itu semu.
Timur
Tengah bukan satu-satunya korban keganasan Iskandar Al Akbar (Alexander Agung)
dari Yunani. Pada 327 SM sebelum masehi ia menyerbu India juga, yang kemudian
menyalakan kembali kebudaan ilmiah India. India kemudian mengembangkan
astronomi dari ilmuwan Yunani. Astronom di Varahamihira (sekitar 505 M) menulis
tentang bola dan lingkaran di langit, sistemnya mirip dengan yang pernah di
kembangkan di Yunani sebelumnya.
Hubungan
kebudayaan masa itu tidak hanya terbatas dengan Yunani. Sejak abad ke 2 ada
pertukaran pengetahuan dengan Negara tetangga, Cina, melalui Paramisionaris
Budha yang pergi kesana. Dalam bidang kimia, atau lebih tepat disebut alkimia,
ada upaya untuk menemukan rai dmuan hidup kekal di labolatorium. Sebagaimana
terjadi di Cina dan juga di Eropa, di India ramuan jenis ini dihubungkan dengan
pembuatan emas, yakni mencampur air raksa dan balarang. Kedua unsur itu
mencerminkan penyatuan sifat kelelakian dan kelelakian. Demikianlah yang
terjadi pada tahap-tahap awal perkembangan, antara ilmu alam dan ilmu sihir
selalu berhubungan erat.
Kekuatan
India terutama pada matematika. Selain mengembangkan system bilangan decimal
yang sekarang lazim dipakai, mereka juga menyumbang penemuan yang paling
mengesankan, yaitu bilangan nol. Mereka juga menguasai persamaan aljabar umum
yang cukup rumit pula. Menurut Aryabhatas bersaudara (475 – 550 M) ialah yang
pertama kali menggunakan sinus sudut.
2.2
Cina
Republik
Rakyat China (RRC), lebih dikenali dengan nama China saja, ialah sebuah negara di Asia Timur yang merupakan negara paling ramai
penduduknya di dunia dengan
diduduki lebih 1,300 juta orang, iaitu kira-kira satu perlima manusia di bumi. Republik
Rakyat China ialah negara kedua
terbesar di dunia dari segi
keluasan tanah serta dianggap sebagai negara ketiga atau keempat
terbesar dari segi jumlah
keluasanChina diperintah oleh Parti Komunis China di bawah sistem satu
parti, dan berbidang kuasa
di 22 wilayah (provinsi), lima kawasan berautonomi, empat perbandaran tadbiran
langsung (Beijing, Tianjin,
Shanghai, dan Chongqing),
dan dua kawasan pentadbiran
khas yang berautonomi
tinggi (Hong Kong
dan Macau). Ibu negara RRC ialah Beijing.
2.2.1
Sejarah Cina
Setelah Mao
meninggal dunia pada tahun 1976 di samping Geng
Berempat ditahan atas
keterlampauan Revolusi Kebudayaan, Deng Xiaoping pantas merampas kuasa dari Hua Guofeng yang dilumaskan sebagai pengganti Mao. Biarpun tidak
pernah mengetuai Parti atau negara itu sendiri, namun Deng sebenarnya menjadi
"Pemimpin Agung China" ketika itu; pengaruhnya dalam Parti membawa
kepada pembaharuan ekonomi yang mengagumkan di negara. Lama-kelamaan, Parti
Komunis melonggarkan kawalan kerajaan terhadap kehidupan peribadi rakyat jelatan,
maka dimansuhkannya komun-komun rakyat disusuli pemberian pajakan tanah kepada para petani
yang sungguh banyak meningkatkan galakan dan pengeluaran pertanian. Hasil
peristiwa-peristiwa inilah China beralih dari ekonomi terancang menjadi ekonomi
campuran yang semakin terbuka
persekitaran pasarannya, iaitu sistem yang diistilahkan sebagai "sosialisme pasaran" oleh sesetengah pihak, dan secara rasminya
"Sosialisme bercirikan
China" oleh kerajaan
RRC. RRC menggubal perlembagaan terkininya pada 4 Disember 1982.
Pada tahun
1989, kematian seorang pegawai penyokong reformasi, Hu Yaobang, sedikit sebanyak mengapi-apikan tunjuk perasaan
besar-besaran di Dataran Tiananmen, di mana para mahasiswa dan lain-lain menghabiskan
berbulan-bulan untuk berkempen demi peningkatan hak demokrasi dan kebebasan bersuara. Malangnya, mereka semua ditumpaskan pada 4 Jun
apabila askar-askar dan kenderaan Tentera Pembebasan Rakyat tiba untuk membersihkan dataran secara paksa
sehingga ramai nyawa yang terkorban. Kejadian ini diwar-warkan ke merata dunia
lalu menarik kecaman antarabangsa serta sekatan-sekatan dikenakan terhadap
kerajaan China.
Sungguhpun
memerlukan pertumbuhan ekonomi untuk memacu pembangunan, namun kerajaan RRC
mula bimbang bahawa pertumbuhan ekonomi pesat telah menjejaskan kekayaan sumber
dan alam sekitar negara, apatah lagi sesetengah kelompok masyarakat tertentu
tidak menikmati faedah pembangunan ekonomi negara dengan secukupnya. Hasilnya,
di bawah kepimpinan Presiden Hu Jintao
dan Perdana Menteri Wen Jiabao,
RRC telah melaksanakan dasar-dasar untuk menangani hal-hal kesaksamaan agihan
sumber, namun kesan positifnya masih dalam penantian. Lebih 40 juta petani
telah dipindahkan dari tanah masing-masing, atas nama pembangunan ekonomi
antara lainnya, sehingga mengundang 87,000 kes tunjuk perasaan dan rusuhan di
seluruh China pada tahun 2005. Bagi kebanyakan penduduk bandaraya terbesar RRC,
taraf
hidupnya menikmati peningkatan
yang amat mengagumkan serta meluasnya kebebasan ke sana sini, namun kekangan
politik kekal ketat dan kawasan luar bandar masih kemiskinan.
2.2.2
Belenggu Budaya Cina
Banyak
teknologi yang nampaknya lebih dahulu muncul di Cina dibanding Eropa atau
daerah lain. Diantara teknologi yang dimaksud adalah tembikar yang sangat halus
(abad ke-7), kertas (abad ke-2) dengan percetakan (dikembangkan sejak abad ke-9
sampai abad ke-15), magnet untuk menuntun pelayarn di tengah laut (abad ke-11),
mesiu (abad ke-7) dan penerapannya ke dalam senapan (abad ke-13), serta meriam
besi (abad ke-14).
Walaupun
demikian kebudayaan Cina tidak pernah menilai tinggi pekerjaan tangan, sehingga
tidak pernah terjadi pertemuan gagasan antara cendikiawan dengan insinyur.
Barangkali ini terkait dengan tidak adanya dorongan kuat dalam perdagangan dan
kebudayaan komersial untuk mencari laba, berbeda dengan di Eropa dan di Yunani.
Dirumuskan lain, salah satu d orongan yang penting untuk menemukan “cara yang
terbaik” untuk setiap persoalan, tidak muncul di Cina.
Teknologi
Cina tetap mengagumkan, tapi tidak pernah berpadu dengan ilmu untuk melahirkan
ilmu yang modern. Kondisi social setempat kurang membantu. Kontras dengan di
Eropa, yang pada masa Renaisans mempunyai kebudayaan yang serba komersial, Cina
adalah Negara yang birokratis-pedesaan.
Walaupun
tidak kuat, ilmu tetap muncul di Cina, dan bukan hanya yang bersifat spekulatif
belaka. Sekali lagi, yang memainkan peran penting adalah penguasa. Dia berkuasa
untuk menentukan sistem penanggalan. Kalender itu dipakai untuk menunjukkan
hari – hari bertuah untuk kegiatan resmi. Menilik sejarah di berbagai tempat,
astronomi dengan astrologi memang berkelindan erat dengan masa lalu, ikatan
yang baru dibebaskan di Eropa abad ke- 17.
Para ahli di
Cina sudah membuat pengamatan terhadap langit malam dengan teliti. Gerhana,
misalnya, sudah mulai dicatat pada 1500 SM, dan kehadiran komet sudah ditulis
pada 700 SM. Syi Syen (sekitar 350 SM)
telah memetakan lebih daripada 800 bintang. Mereka dapat menentukan kedudukan
benda langit dalam suatu kerangka acuan berdasarkan Bintang Kutub Utara,
sejenis system yang baru mulai dipakai di Eropa setelah revolusi ilmiah pada
abad ke-17. Pada 336 SM Hu His menemukan gejala “presesi ekuinox”. Hasil
pengamatan langit oleh ahli falak Cina dituangkan dalam bentuk aljabar, berbeda
dengan orang Yunani yang memakai geometri.
Para pengamat
di Cina pada umumnya kurang berpendidikan dan dipandang sebelah mata oleh para
filsuf. Itulah sebabnya mereka tidak sampai mengembangkan sebentuk gambaran
mengenai struktur alam-semesta berdasarkan pengamatan empiris. Oleh karena itu
setali 3 uang dengan Mesopotamia, konsep kosmos di Cina tidak dirumuskan oleh
ahlinya, ahli falak, melainkan oleh para
filsuf, yang merendahkan para pengamat dan lebih suka berspekulasi. Berbeda
dengan Ptolemeus dan rekan-rekannya di Yunani, yang bergumul dengan data yang
mereka miliki untuk menciptakan sebentuk alam semesta “berola” (yang sebetulnya
jauh terlalu kecil dan juga masih kaku), orang Cina tidak berpikir secara
mekanistis dan geometris.
Pada masa
dinasti Han berkuasa (202 SM-220 SM) sudah dikenal 3 bentuk kosmos, pertama
kosmos Ka Thien yang mengusulkan system “langit setengah bola”. Langit
digambarkan sebagai setengah bola, yang terangkai 80.000 Li (40.000 kra) dari
bumi dengan bentuk seperti mangkok terbalik. Kedua kosmos Hun Thien yang
menggambarkan seluruh alam semesta bagaikan bola yang lebih besar lagi, boal
dengan garis tengah 2 juta Li (1 juta km). ketiga kosmos Hsuan Yeh, yang
menyatakan bahwa alam semesta tak terhingga besarnya, hamper seluruh kosong dan
tidak berbentuk. Pandangan ketiga jelas sudah dekat sekali dengan pengertian
kosmos modern, tapi disusun bukan berdasarkan data.
2.2.3
Mohis dan Taois: Layu Sebelum Berkembang
Kesenjangan antara para
cendikiawan dengan para tukang dan pengamat menyebabkan ilmu di Cina tidak
berkembang. Ironisnya, sudah ada dua kelompok, Mohis dan Taois yang mungkin
bisa menjembatani kesenjangan ini. Tapi dua kelompok ini keburu dikucilkan, dan
punahnya tradisi mereka tidak mengubur jurang itu.
Kaum Mohis adalah pengikut Mo Ti
selama periode “Negeri Berperang” (Warring
States, 480-221 SM). Mereka termasyur sebagai juru damai dan berwatak
ksatria. Mereka banyak menggunakan filsafat ilmu dengan pertanyaan pokok
“bagaimana manusia dapat memperoleh pengetahuan yang pasti mengenai alam?”
Kaum Mohis pernah membuat
percobaan dengan cermin datar maupun lengkung, dan juga percobaan dengan
katrol. Kendati demikian mereka tidak berani meleparkan teori, misalnya tentang
sifat cahaya. Lebih daripada itu, tradisi eksperimen mereka cepat punah.
Pada masa Wangsa Han berkuasa
(202 SM-220 M) muncul aliran Taois. Mereka ingin merambah jalan yang benar
dengan kembali ke alam terbuka sebagai
petapa. Mereka banyak membuat percobaan ahlikimia. Sama seperti ahli pra-kimia
di India, Islam, dan Eropa, mereka juga berusaha untuk membuat emas dari air
raksa dan belerang, untuk memperoleh jamu hidup kekal.
Upaya itu didorong oleh filosofi
mereka tentang dua gaya, yaitu Yin (mewakili
asas wanita,gelap, dingin dan sebagainya) dan Yang (lelaki, terang, panas dan sebagainya). Mereka percaya pada
lima unsur –air, api, kayu, logam dan tanah.
Sepertinya lima unsur ini ini
mereka kembangkan terpisah dari Yunani. Orang Yunani percaya pada empat unsur
pokok, yaitu air, api, udara, dan tanah,di mana eter (atau ruang) menjadi
wadahnya. Apakah keyakinan terhadap unsur – unsur tersebut menghambat atau
mendukung perkembangan ilmu? Bias jadi pengertian tentang unsur – unsur
ini mendukung perkembangan ilmu alam karena mencerminkan keyakinan bahwa
alam bersifat tertib dan teratur. Tapi kalau keyakinan itu dipegang
membabi-buta bakal mematikan ilmu.
Kaum Taois banyak belajar tentang
hal–hal yang bersifat praktis. Selain itu, mereka selalu skeptis terhadap
prasangka manusia tentang proses-proses alamiah-sikap seperti ini semestinya
menjiwai setiap fisikawan sejati. Tapi karena kaum Taois mengasingkan diri dan
masyarakat, dan juga karena permusuhan dengan Konfusianis yang akrab dengan
negara, maka pengaruh ajaran mereka tidak bertahan lama. Lambat-laun tradisi
Taois merosot.
Sejarawan Needham berpendapat bahwa seandainya Mohis
(dengan logikanya) dan aliran Taois (dengan pendekatannya kealam-semesta yang
terbuka) berpengaruh lebih lama, mungkin revolusi ilmiah terjadi di Cina
sekitar abad ke-4.
2.2.4
Budaya menghambat ilmu
Mengapa kebudayaan Cina tidak membuahkan ilmu
modern? Salah satu sebab, bisa jadi adalah pola berpikir mereka yang lebih
bersifat organis. Mereka ingin melihat hubungan yang serba hidup dan selalu
berubah. Mereka lebih menghargai sifat (kualitas) daripada besaran (kuantitas).
Mungkin karena tidak percaya terhadap satu khalik langit dan bumi, maka meraka
tidak menganut keyakinan bahwa hanya ada satu hukum alam yang mengatur segala
sesuatu. Barangkali tidak terlalu meleset kalau dikatakan bahwa kebudayaan Cina
tidak ingin tahu tentang persoalan alam sekitar.
Ambil misal, problem mekanika
gerak, yang menjadi landasan hamper semua ilmu. Gejala ini tidak terlihat
menjadi pokok topik bahasan di Cina, padahal susah disangkal bahwa mereka pun
pernah melihat batu jatuh. Kontras sekali dengan orang-orang di Yunani dan
kemudaian di Eropa yang menjadikannya salah satu obsesi ilmu. Perlakuan Cina
terhadap matematika, menurut needham, juga sama dengan sikap bangsa lain
sebelum revolusi ilmiah. Ilmu alam terutama dipakai untuk membuat kalender.
Memang tidak adil kalau mengadu
matematika Cina kuno dengan Eropa abad ke-19. Kalau dibandingakan dengan
matematika Eropa abad ke-16. Cina dan Erpoa tidak jauh berbeda. Kekuatan
matematika Cina kuno terletak pada aljabar. Mereka telah menggunakan bilangan negatif
jauh sebelum kebudayaan lain-hanya bilangan nol yang mungkin mereka pinjam dari
India. Kelemahannya adalah pada logika. Orang Cina tidak memiliki logika yang
ketat, misalnya seperti Euclid di Yunani. Euclid betul-betul paham arti bukti
matematis dan tidak puas sebelum menemukannya. Boleh dikata orang Cina kuno
kurang kokoh dalam berpikir sistematis dan analitis. Mungkin penyebabnya adalah
pandangan hidup meraka yang tidak membenarkan upaya memecah-belah dunia,
sekalipun hanya dalam pikir.
2.3
Jepang
Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur
yang terdiri dari sekitar 6.852 pulau dengan pulau-pulau utama dari utara ke
selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu.
Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya.
Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya
merupakan gunung berapi. Gunung
tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang
merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan
berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia.
Penguasaan teknologi di Jepang tentunya
didukung oleh sistem pendidikan yang bagus. Pendidikan dasar dan menengah,
serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji Sejak
1947, program wajib belajar di Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk
untuk bersekolah selama 9 tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6
hingga 15 tahun). Pada tahun 2002, tingkat melek huruf penduduk berusia 15
tahun ke atas sebesar 99%, laki-laki: 99%; perempuan: 99%.
Sistem pendidikan tersebut di atas ternyata
berhasil melahirkan ilmuwan-ilmuwan Jepang yang handal dan dapat memberikan
kontribusi pemikiran terhadap ilmu pengetahuan serta teknologi di Jepang
khususnya dan dunia pada umumnya.
2.3.1 Peranan Jepang
dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pada bagian sebelumya telah diketahui bahwa
Jepang memiliki suatu sistem pendidikan yang sangat bagus sehingga tidak heran
jika Jepang dimasukkan dalam kelompok negara maju terutama karena penguasaan
teknologi. Sistem pendidikan di Jepang telah mampu menghasilkan sumber daya
manusia sebagai salah satu elemen bangsa yang mampu membuat inovasi baru di
bidang teknologi.
Perhatian
pemerintah Jepang terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat tinggi. Hal ini
terbukti pada tahun 1917 pemerintah mendirikan laboratorium penelitian
quasigovernmental RIKEN (Institut Penelitian Fisika dan Kimia) yang bertujuan
untuk memberikan dukungan teknis ke industri dan tempat untuk melakukan
penelitian dasar di bidang sains. Dari West series 500 Nozomi merupakan kereta
tercepat dengan profil yang sangat aerodinamis dengan bentuk seperti pantograph
sehingga dapat mengurangi hambatan angin pada kecepatan yang tinggi. Pengemudi
memiliki kubah kanopi yang memungkinkan visi ke depan sangat baik serta ruangan
kedap suara yang luas memberikan sedikit sensasi kecepatan di dalam kereta api
dan meminimalisir suara bising oleh angin.
Dalam bagian ini akan ditunjukkan beberapa
contoh teknologi yang telah dikembangkan di Jepang serta profil beberapa
ilmuwan Jepang yang telah berhasil memberikan kontribusi positif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang fisika.
Kedua aspek tersebut tentunya belum dapat
mewakili semua kontribusi bangsa Jepang terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, namun paling tidak dapat memberikan sedikit gambaran konkrit
tentang apa yang telah dilakukan sebuah bangsa untuk umat manusia di dunia.
1. Beberapa Teknologi yang Dikembangkan oleh Jepang
Banyak sekali teknologi yang telah dikembangan
oleh Jepang. Teknologi tersebut tentunya berasal dari pemikiran para ilmuwan
yang telah bekerja keras menemukan suatu konsep baru dalam sains sehingga dapat
diwujudkan menjadi sebuah karya teknologi.
Teknologi yang berhasil dikembangkan di Jepang
merupakan sebuah kontribusi positif terhadap bidang sains. Konsep sains
tersebut tidak hanya dapat dikembangkan di Jepang saja namun konsep tersebut
juga dapat dikembangkan di negara-negara lain. Beberapa jenis karya teknologi
yang dikembangkan di Jepang antara lain:
a. Kereta Api Cepat Shinkansen
Jaringan kereta api cepat Shinkansen
dikembangkan lebih dari 35 tahun dengan generasi pertamanya diluncurkan pada
bulan Oktober 1964, beroperasi dari kota Tokyo ke Osaka dengan laju 200 km/jam.
Shinkansen generasi kedua diperkenalkan pada
tahun 1972 yang menghubungkan antara Shin-Osaka dan Okayama. Tiga tahun
kemudian menjadi diperluas ke Hakata. Sejalan dengan hal tersebut perbaikan
infrastruktur yang dilakukan memungkinkan kereta api untuk bergerak dengan
kecepatan sampai 220 km/jam.
Ada beberapa jenis kereta yang digunakan dalam
jaringan kereta api Shinkansen, diantaranya yaitu:
JR500-Series
yang berbentuk sangat ramping
JR Central seri
300 Nozomi yang memiliki kecepatan operasi maksimum 270 km/jam dan hanya
memerlukan waktu tempuh dua jam 30 menit antara Tokyo dan Shin-Osaka
The JR
Pembuatan jenis-jenis kereta di atas didasarkan
pada percobaan besar yang sampai saat ini masih dilakukan yaitu penggunaan
teknologi pengangkatan magnet (Maglev). Teknologi ini memanfaatkan daya
magnetik untuk mengangkat kereta, dan dipadukan dengan motor pendorong linear
yang memberikan potensi untuk memberikan kecepatan yang lebih tinggi dengan
menghilangkan gesekan dan getaran.
b. Teknologi Telekomunikasi
Teknologi telekomunikasi di Jepang semakin
meningkat dengan diluncurkannya sebuah roket H-2A dengan membawa satelit
eksperimental “Kizuna” dari pusat peluncuran ruang angkasa Jepang di Provinsi
Kagoshima pada tanggal 23 Februari 2008. Satelit ini merupakan proyek
eksperimental tercanggih guna mewujudkan sistem jaringan komunikasi internet
super cepat.
Para ahli Jepang merancang Kizuna sebagai upaya untuk mewujudkan sistem
komunikasi internet tanpa kabel (wireless) super cepat yang mampu menjangkau
wilayah Asia Pasifik. Hal itu juga sebagai jawaban atas sulitnya pembangunan
infrastruktur jaringan internet di daratan dikarenakan kondisi geografis Jepang
yang bergunung-gunung dan berbatu-batu memang cukup menyulitkan bagi
terlaksananya pembangunan infrastruktur jaringan internet di seantero negeri.
Kemampuan mentransfer data melalui Kizuna cukup
mengagumkan, yakni sebesar 1,2 gigabit per detik. Satu gigabit = satu milyar
bit per detik. Dengan kemampuan itu, Jepang juga mampu mempercepat riset
pengembangan teknologi broadcasting generasi terbaru, yakni
"high-definition televisions", atau kerap disebut "HD-TV".
Kecepatan transfer data internet bagi publik
Jepang tergolong cepat dengan menggunakan jaringan serat optik berkecepatan
transfer data minimal 100 megabit per detik (Mbps).
Pihak pembuat satelit itu mengklaim bahwa
Kizuna merupakan sistem komunikasi tercepat yang ada di dunia saat ini. Manfaat
lainnya dengan kapasitas transfer data super cepat itu adalah mampu
mengembangkan layanan konsultasi kedokteran jarak jauh.
Satelit itu sendiri merupakan hasil kerjasama
antara JAXA dan National Institute of Information and Communication Technology.
Total biaya yang dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai 52 miliar yen, mulai
dari riset, peluncuran hingga pengoperasiannya.
c. Teknologi robot Jepang
Cikal bakal robot di Jepang telah ada sejak
zaman Edo [1603-1867] yaitu sebuah boneka mekanik yang dikenal sebagai Karakuri
Ningyo. Robot mulai benar-benar dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973 oleh
Professor Ichiro Kato dari universitas Waseda. Jenis-jenis robot yang telah
dikembangkan di Jepang antara lain:
1) Asimo
Asimo adalah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor
Company. Tingginya 130 cm dengan berat 54 kg. Menyerupai astronot kecil yang
membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan
6km/jam. Secara resmi, nama Asimo merupakan akronim dari advance Step in
Innovative Mobility. Menurut pernyataan resmi Honda pemberian nama tersebut
tidak ada hubungannya dengan nama penulis science fiction dana penemu Three
Laws of Robotics, Isaac Asimov.
Asimo bisa memberi respon bila namanya dipanggil, menatap wajah
seorang yang sedang mengajaknya bicara dan mengenali secara cepat bunyi benda
jatuh atau benturan dan menghadap kearah asal suara. Asimo dapat mengenali
wajah seseorang, meskipun ia atau orang tersebut sedang bergerak. Asimo dapat
mengenali kira-kira 10 orang yang namanya sudah didaftarkan dan dapat
memberikan salam kepada pengunjung yang datang dan memberi informasi atas
kedatangan seseorang dengan mentransmisikan pesan dan foto pengunjung serta
dapat membimbing pengunjung ke tempat yang telah ditentukan.
2) Actroid
Actroid adalah robot humanoid dengan tampilan menyerupai manusia
yang sesungguhnya dikembangkan oleh universitas Osaka dan diproduksi oleh
Kokoro Company Ltd. [disvisi animatorik Sanrio] Diperkenalkan pertama kali pada
International Robot Exposition tahun 2003 di Tokyo,Jepang.
Banyak produk dengan versi yang berbeda diciptakan setelahnya.
Biasanya robot ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan wanita muda
keturunan Jepang. Actrod adalah contoh pelopor untuk mesin nyata yang mirip
android atau gynoid dalam fiksi ilmiah. Actroid mampu berekspresi seperti
mengedipkan mata, berbicara,dan bernafas. Kulit Actroid terbuat dari silicon
dan tampak menyerupai kulit manusia asli. Sebanyak 47 sensor penggerak
dipasangkan di bagian tubuh atas Actroid sehingga mampu bereaksi secara alami
seperti manusia.
Sistem pengindraan Actroid sensor penggerak mampu membuatnya
bereaksi cukup cepat untuk melakukan atau menangkis tinju. Namun sejauh ini pergerakan
tubuh bagian bawah masih terbatas.
3) Q-Rio
Q-Rio atau Quest for curiosity adalah nama yang diberikan oleh Sony
Dream Robot[SDR] pada robot humanoid yang diluncurkan oleh Sony untuk mengikuti
kesuksesan pendahulunya, AIBO. Q-Rio memiliki tinggi sekitar 0,6 meter dengan
berate sekitar 7,3 kilogram. Q-RIO mampu mengenali wajah dan suara untuk
mengingat seseorang.
Sebuah video dalam situs resmi Q-RIO memperlihatkan robot itu
sedang berinteraksi dengan anak-anak, Q-RIO bisa berlari dengan kecepatan 23
cm/detik .
4) AIBO
AIBO atau Artificial Intelligence Robot adalah salah satu dari
beberapa jenis hewan robotic yang dirancang dan dibuat oleh Sony tahun 1999.
Mampu untuk berjalan, mengenali lingkungan sekitarnya dan mengenali perintah
dengan menginstall software khusus yang bernama AIBO software, AIBO memiliki
kemapuan untuk ‘berkembang’ dari tahapan anak anjing sampai anjing dewasa yang
dapat mengenali 100 perintah suara. Tanpa AIBO ware, AIBO hanya bisa
menjalankan clinicmode dan hanya bisa melakukan gerakan sederhana.
2.3.2 Tokoh Ilmuwan
Jepang dn Kontribusinya dalam Ilmu Fisika
Para ilmuwan sebagai elemen bangsa Jepang tidak
kalah dalam bersaing dengan para ilmuwan yang berasal dari benua Eropa maupun
Amerika. Mereka telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam ilmu sains
khususnya Fisika. Berikut adalah beberapa profil ilmuwan tersebut.
a. Hantaro Nagaoka
Nagaoka menerima gelar sarjananya dalam fisika
dari Universitas
Tokyo pada tahun 1887, kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana
di Jepang. Antara 1892 dan 1896, Nagaoka belajar di luar negeri di Wina,
Berlin, dan Munich, di mana ia sangat terpesona oleh Ludwig Boltzmann's saja di
Teori kinetik gas dan Maxwell yang bekerja pada stabilitas cincin Saturnus, dua
pengaruh yang akan mengarah pada pengembangan (yang salah) model
Saturnus. Tahun 1903 mengusulkan model atom yang berisi nukelus
kecil dikelilingi oleh cincin elektron (saturnus). Model ini ditemukan pada
tahun 1911 oleh Ernest Rutherford (Cavendish di Calmbridge, Inggris).
Dari tahun 1901 sampai 1925, Nagaoka menjabat
sebagai seorang profesor fisika di Universitas Tokyo, di mana murid-muridnya
antara lain Kotaro
Honda dan pemenang hadiah nobel pada 1949 Hideki
Yukawa.
b. Hideki Yukawa
Pada awal 1930 Yukawa menangani masalah yang menyebabkan inti atom tetap utuh meski
ada gaya tolak-menolak proton yang membangun inti itu. Interaksinya
harus cukup kuat namun jangkauannya terbatas, dan Yukawa mendapatkan bahwa hal
itu dapat dijelaskan menurut pertukaran partikel (meson) antara nukleon, dengan massa partikel sekitar 200 kali
massa elektron.
Pada 1936,
tahun setelah ia mengajukan gagasannya, partikel dengan massa madya seperti itu
didapatkan dalam sinar kosmik oleh Carl D. Anderson yang juga
pernah menemukan positron.
Namun, partikel ini-yang saat itu dinamai muon-berinteraksi lemah dengan inti seperti
yang diharapkan. Misteri ini tak terungkap sampai 1947, saat fisikawan Inggris C.F. Powell menemukan pion yang bersifat seperti yang pernah
diramalkan Yukawa, namun partikel ini meluruh cepat sekali menjadi muon yang
memiliki umur lebih panjang (sehingga lebih mudah dideteksi).
Yukawa menerima Hadiah
Nobel Fisika pada 1949 dan
menjadi fisikawan pertama asal Jepang serta merupakan orang Jepang pertama yang
menerima hadiah Nobel.
c. Yoshio Nishina
Fisikawan Jepang ini merupakan salah seorang
rekan Niels
Bohr, dan rekan dekat Albert
Einstein. Nishina adalah seorang ilmuwan kelas dunia dengan kualitas
kepemimpinan yang sangat baik bahkan untuk menghormati namanya maka sebuah
kawah di bulan diberi nama Nishina.
Nishina melakukan riset bersama Niels Bohr di
Kopenhagen pada tahun 1921 dan pada tahun 1928 ia menulis sebuah makalah
tentang inkoheren atau hamburan Compton dengan Oskar
Klein di Kopenhagen, dari sinilah muncul rumus
Klein-Nishina berasal. Pada tahun yang sama ia kembali ke Jepang,
dan mengundang beberapa sarjana Barat ke Jepang termasuk Heisenberg,
Dirac
dan Bohr
untuk merangsang fisikawan Jepang mempelajari fisika kuantum. Pada 1946 ia
dianugerahi Order of
Culture oleh Kaisar
Jepang.
d. Sin-Itiro Tomonaga
Lahir di Tokyo, Jepang pada 31 Maret 1906. Ia
pun lulus dari the Third Higher School, Kyoto, sebuah sekolah terkenal yang
telah melahirkan banyak tokoh ilmuwan maupun pemimpin bangsa di Jepang.
Tomonaga menyelesaikan Rigakushi (sebutan untuk gelar sarjana Jepang) dalam
bidang fisika di Kyoto Imperial University pada tahun 1929. Setelah itu ia
terlibat dalam proyek riset selama tiga tahun di universitas yang sama dan
kemudian ditunjuk sebagai asisten riset oleh Dr Yoshio Nishina, seorang
fisikawan terkenal di institut riset fisika dan kimia, Tokyo. Di sana ia
memulai penelitiannya mengembangkan teori fisika kuantum elektrodinamika di
bawah bimbingan Dr Nishina. Hasil riset yang kemudian dipublikasikannya dengan
judul Photoelectric Pair Creation tercatat sebagai sebuah karya penting
dan terkenal pada masa itu.
Pada tahun 1937, Tomonaga meninggalkan Jepang
menuju Leipzig, Jerman, untuk mempelajari fisika nuklir dan teori medan
kuantum. Ia bekerja sama dengan tim teoritis Dr W Heisenberg (fisikawan
terkenal, penemu teori Kuantum) dalam riset itu. Hasilnya kelak ia tuangkan
dalam tesisnya untuk mendapatkan gelar Rigakuhakushi (setara dengan Doktor)
dari Universitas Tokyo, Desember 1939. Setahun berselang Tomonaga memusatkan
perhatian pada teori meson dan mengembangkan teori tentang struktur awan meson
di sekitar nukleon. Ia bergabung dengan Universitas Bunrika (yang kemudian
beralih menjadi universitas pendidikan Tokyo) sebagai profesor fisika pada
tahun 1941.
Tahun 1942 ia pertama kali mengajukan formulasi
kovarian relativistik dari pengembangan teori medan kuantum. Ketika negerinya
terlibat perang, Tomonaga tidak menghentikan risetnya sekalipun dalam keadaan
terisolasi. Saat itu di tengah berbagai keterbatasan ia tetap mampu
mempublikasikan kertas kerja penting di bidang kuantum elektrodinamika. Ia
berhasil memecahkan persoalan gerak elektron dalam magnetron dan juga
mengembangkan teori terpadu tentang sistem yang terdiri dari resonator pandu
gelombang (wave guides resonators) dan resonator rongga (cavity
resonators).
Setelah perang usai, pada tahun 1949, ia
diundang bergabung dengan The Institute for Advanced Study, Princeton,
gudangnya para fisikawan dunia. Di sana ia menjadi orang pertama yang
menjelaskan osilasi kolektif dari suatu sistem kompleks mekanika kuantum. Hasil
risetnya ini menjadi pembuka bagi berkembangnya bidang baru dalam fisika
kuantum: modern many-body problem. Tahun 1955, ia pun mempublikasikan
teori dasar mekanika kuantum untuk gerak kolektif. Berkat risetnya yang
berkesinambungan sehingga mampu menghasilkan kontribusi penting di bidang
kuantum elektrodinamika yang disadari sangat mempengaruhi perkembangan fisika
partikel elementer, Tomonaga dianugerahi Nobel Fisika 1965 bersama dengan
Julian Schwinger dan Richard Feynman.
Selain Nobel, Tomonaga banyak memperoleh
penghargaan bergengsi lainnya seperti: The Japan Academy Prize (1948); dan The
Lomonosov Medal, USSR (1964). Perhargaan-penghargaan ini diperolehnya berkat
berbagai karyanya dalam bidang kuantum elektrodinamika, teori meson, fisika
nuklir, sinar kosmis dan banyak topik lainnya yang dipublikasikan dalam
berbagai jurnal ilmiah.. Bukunya Mekanika Kuantum yang dipublikasikan
tahun 1949 sangat terkenal dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun 1963.
Tomonaga tidak lupa memperhatikan perkembangan
pendidikan dan riset untuk orang-orang Jepang. Tahun 1956 sampai 1962 ia
mengembangkan Universitas Pendidikan Tokyo, ia juga mendirikan Institute for
Nuclear Study, di Universitas Tokyo, tahun 1955 dan memimpin The Science
Council, Jepang, serta menjadi direktur The Institute for Optical Research,
Universitas Pendidikan Tokyo. Dia juga memegang posisi-posisi penting di
berbagai departemen untuk komisi di bidang sains dan riset dan sebagai pembuat
kebijakan.
e. Leo Esaki
Leo Esaki yang juga dikenal sebagai Esaki Leona
adalah Fisikawan Jepang-Amerika Serikat. Bekerja pada peralatan kristal (Dioda
Semikonduktor). Ia menunjukkan bahwa besarnya hambatan listrik terkadang
menurun dengan bertambahnya arus listrik melalui pendekatan mekanika kuantum.
Untuk penemuannya ini, ia menerima penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1973
bersama dengan Ivan Giaever dan Brian David Josephson mengenai fenomena yang
dikenal sebagai terobosan elektron (electron tunneling).
Di dalam dunia elektronika, Esaki sering
dikenal dengan hasil penemuannya berupa Dioda Esaki yang dikemangkan
berdasarkan prinsip dasar terobosan elektron tersebut.
f. Kosiba Masatoshi
Dari 1955 sampai 1958, ia mengadakan riset di Jurusan Fisika di Universitas Chicago sebagai Kolega Riset. Pada
1958 sampai 1963 Dr. Koshiba kembali
ke Universitas Tokyo sebagai Lektor Kepala di Institut Studi Nuklir. Juga,
selama masa ini, dari 1959 sampai 1962, selama meninggalkan Universitas Tokyo, ia
adalah Kolega Riset Senior dengan jabatan kehormatan Lektor Kepala dan Direktur
Pelaksana Laboratorium Fisika Energi Tinggi dan Radiasi Kosmik di Universitas Chicago.
Dr. Koshiba telah memainkan peranan utama dalam
eksperimen fisika sinar kosmik, khususnya
Kamiokande, sebuah detektor di Jepang yang dapat dengan tepat mencatat waktu
kedatangan, energi, dan arah neutrino yang masuk, dan
Super-Kamiokande, sebagaimana percobaan
dalam fisika energi tinggi menggunakan penabrak positron-elektron dengan energi
tertinggi.
g. Makoto Kobayashi, Toshihide Maskawa, dan Yoichiro Nambu
Tiga ilmuwan peneliti tersebut diberi anugerah
nobel atas karya mereka yang fundamental di bidang fisika partikel. Karya
tersebut memperbaiki pemahaman mengenai materi di alam semesta yaitu penjelasan
mengenai anomali dalam konsep pembentukan materi di alam semesta pada saat
dentuman besar 14 milyar tahun lalu.
Yoichiro Nambu diberi penghargaan atas hasil
penelitiannya tahun 1960 mengenai mekanisme embiasan simetri secara spontan.
Penemuanya menjadi landasan bagi model standar fisika yang merupakan sebuah
teori yang menjelaskan keberadaan partikel elementer serta tiga dari empat gaya
yang ada di alam semesta.
Kobayashi dan Maskawa melakukan penelitian
berdasarkan teori pembiasan simetri secara spontan hingga dapat menjelaskan
keberadaan partikel yang disebut quarks.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas
dapat di simpulkan bahwa India, telah menyumbang sejumlah gagasan matematis.
Pengikut Mohis dan Taois di Cina sudah menggumuli filsafat ilmu dan sampai pada
tahap eksperimen, walaupun tradisi mereka tidak bertahan lama. Ada beberapa
kemajuan dalam bidang optik dan kedokteran di dunia islam yang melampui
pencapaian Yunani.
Kemajuan dalam ilmu maupun teknologi juga tergantung
pada pertukaran budaya antar bangsa; dari Yunani dan India, dari India ke Cina,
dari Cina kembali ke Timur tengah, dari dunia islam ke Eropa. Tanpa proses itu
tidak mungkin pengetahuan bergerak sedemikian jauh.
Ada kesenjangan antara para pemikir dengan insinyur
dan pengamat dan campur baur ilmu(dalam pengertian modern) dengan hal-hal gaib
seperti sihir, alkimia, astrologi, dan prasangka intelektual. Lebih daripada
itu Cina menambah dua persoalan lagi mengenai perkembangan kebudayaan -
kebudayaan ini. Pertama, cara berpikir mekanis dan logis perlu untuk memahami
alam-sekitar secara ilmiah. Kedua, kedudukan social ilmuwan-didukung atau
diasingkan oleh masyarakat ikut berperan juga.Persoalan ini terkait dengan
filsafat ilmu pengetahuan alam. Menurut hemat penulis, di sinilah kegunaan
sejarah fisika, yaitu menelusuri cara berpikir dan perilaku masyarakat yang
dapat memajukan pengetahuan alam, serta yang bersifat sebaliknya.
Jepang dikelompokkan sebagai salah satu negara
maju karena menguasai teknologi. Teknologi yang tercipta tersebut adalah hasil
pemikiran para ilmuwan sebagai salah satu elemen bangsa. Mereka telah bekerja
keras untuk menemukan inovasi baru di bidang sains. Dengan memiliki sistem
pendidikan yang baik serta dukungan dari kebijakan pemerintah akan menghasilkan
para ilmuwan yang kompeten di bidangnya. Dari para ilmuwan inilah suatu bangsa
dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga tercipta karya teknologi baru yang inovatif dan akan menjadikan suatu
negara mejadi negara maju.
DAFTAR
PUSTAKA
Gerry van klien.2004.revolusi fisika;dari alam ghaib ke
alam nyata. KPG: Jakarta